Kebaikan dari ALLAH keburukan dari manusia

 Kebaikan dari ALLAH keburukan dari manusia itu sendiri. Menelaah ayat ini saya mencoba mengambil contoh dari sebuah peristiwa, hujan.

Hujan yang sama, anugrah yang sama, namun bisa diterima berbeda bagi manusianya. Hujan adalah rahmat, dimana setiap tetesnya adalah malaikat yg membawanya turun. Maka alangkah lebih baik jika turun hujan, berdoalah karena ada jutaan malaikat yg sedang menurunkan rahmat-Nya, semoga kembalinya ke langit membawa serta doa yg kita panjatkan.😊

Kebaikan dari ALLAH keburukan dari Manusia

Menyikapi hujan yang sama, disaat yg sama ada petani yang bersyukur, tanamannya tersirami, ada pula yang mengeluh, karena saatnya panen malah kena hujan. Padahal hujannya sama, saat yg sama, apa yg berbeda ?

Cara menyikapi nya.

Cara menyikapi yang berbeda, akan memberikan hasil yang berbeda. 

Ingat, "jika bersyukur maka akan di tambah, jika kufur maka ingatlah siksaku amatlah pedih"

Setiap yang ALLAH hadirkan pasti kebaikan untuk hambaNya. Bisa jadi kebaikan itu bisa di lihat di awal, 5 menit kemudian, 1 jam kemudian, 1 hari, 1 minggu atau bahkan 1 tahun kemudian baru paham hikmah/kebaikan dari sebuah kejadian.

Tugas kita hanyalah, selalu berprasangka baik kepadaNya atas segala yang ALLAH hadirkan, karena bisa jadi baik menurut kita, padahal buruk bagiNYA,atau sebaliknya baik bagiNYA namun kita menerima itu sebagai keburukan. 
Dengan selalu berprasangka baik, insha ALLAH menyelamatkan, minimal selamat dari bisikan syetan untuk berprasangka buruk akan takdirNYA yang berikan untuk kita. 

Mengeluh dengan keadaan, apa tidak sama dengan mengeluh pada takdir ? Lalu apa kabar dengan rukun iman ?
Khususnya iman kepada takdir (Qada dan Qadar). 

Kebaikan dari ALLAH keburukan dari manusia,